Periko Putra lahir dari pasangan Jalinus dan Zainal di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia. Dilahirkan diwaktu magrib dengan bantuan seorang mantri desa. Anak bungsu dari 4 bersaudara. Berbintang Sagitarius dan bershio Macan. Saat ini sangat tertarik terhadap dunia tasawuf modern dan sangat haus akan cinta (memakrifati tuhan). Berpandangan moderat. Periko Putra hanya seorang manusia biasa seperti halnya anak muda lain yang masih suka hura-hura. Hobby bermain sepakbola, dan sering menyaksikan pertandingan-pertandingan Semen Padang FC di Stadion H. Agus Salim Padang. Selain itu, saya juga merupakan seorang Milanisti. Mengangumi karakter seorang Ricardo Izacson dos Santos Leite (Kaka) sebagai seorang pesepakbola baik di dalam dan di luar lapangan. Selain itu sangat suka gaya bermain Paolo Maldini dan Alexandro Nesta.
Sebagaimana orang Minang lainnya, Periko Putra seorang yang independen, berjiwa merdeka, dan tidak suka diatur-atur. Karakter keminangkabauannya terlihat pada passion atau keinginan besar dalam diri pribadi, dimana tumbuh hasrat untuk menjadi seorang pedagang, akademisi, politisi, diplomat, sastrawan, dsb. Namun, hari ini kehidupannya justru bertolak belakang dengan passion itu hehehe..

Konon katanya Haha Vihara Maitreya adalah salah satu Vihara terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara

Presentasi bersama Yuerlita, PhD dkk dalam pelatihan Computable General Equilibrium (CGE) bersama Prof. Rina Oktaviani, PhD Guru besar Ekonomi IPB yang diadakan oleh PERHEPI komda Padang

Pelatihan kepemimpinan kerjasama Universitas ANdalas dan Bakrie Center Foundation (BCF)

Konon katanya Haha Vihara Maitreya adalah salah satu Vihara terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara