Menjawab Bapak Poempida
- Periko Putra
- Jul 24, 2014
- 1 min read
Tulisan ini saya buat sebagai tanggapan atas tulisan yang dibuat oleh Dr. Poempida, Oh Minangkabau. Sebelumnya saya sampaikan bahwa saya bukanlah orang sepintar dan secerdas bapak yang pernah menempuh pendidikan doktor diluar negeri. Namun sangat disayangkan sekali bahwa seorang berpendidikan tinggi seperti bapak masih berfikir primitif. Masyarakat Minang sedari dulu dikenal sebagai masyarakat yang demokratis (musyawarah mufakat) jauh sebelum demokrasi berlaku di indonesia. Tetapi bapak sendiri yang telah hidup di alam demokrasi masih belum menjiwai hakikat demokrasi. Dan dalam tulisan bapak yang mengait-ngaitkan hasil pilpres dengan suku dan hubungan kekerabatan sungguh tidak elegan dan bukan ciri seorang demokratis. Karena bapak bukan putra Minang makanya belum memahami budaya dan karakteristik orang Minang.
Terkait dengan perhatian bapak Jusuf Kalla selama menjabat sebagai Wapres dan ketua PMI kepada masyarakat Sumatera Barat yang bapak sebutkan, sekali lagi saya rasa, masyarakat Minang tidak menghiba-hiba mendapatkan bantuan, tetapi bukankah itu sudah merupakan tugas dan kewajiban beliau terhadap jabatan yang beliau emban dari masyarakat Indonesia. Beliau ketika dilantik tentu sudah membaca dan mengetahui sumpah jabatan yang beliau ucapkan.
Saya harap tulisan yang bapak buat bukan bentuk luapan kekecewaan bapak karena dua kali gagal dalam pemilihan calon anggota legislatif 2 periode di Sumatera Barat yaitu, periode 2009-2014 dan periode 2014-2019 kecuali sebagai PAW. Sekian tulisan pendek saya sebagai tanggapan atas tulisan pendek yang ditulis oleh bapak Poempida. Sekali lagi saya mohon maaf termasuk pada bapak Jusuf Kalla karena saya membawa nama beliau.
Periko Putra © 2014
Comments